Senin, 27 April 2009

Teknologi WebGIS

webGIS berfungsi sebagai platform untuk penyebaran informasi spasial, baik data dasar maupun informasi hasil analisis, ke khalayak luas melalui media Internet.

Seiring dengan perkembangan Internet, teknologi GIS pun senantiasa mengikuti kebutuhan pengguna, terutama untuk memublikasikan informasi spasial, khususnya yang dalam bentuk peta melalui media Internet. Dengan hadirnya webGIS sebagai salah satu komponen GIS yang berfungsi sebagai platform untuk memudahkan pengguna dalam menyebarluaskan informasi spasial, terutama dalam bentuk peta, maka diharapkan pertukaran informasi akan menjadi lebih mudah dan efisien.

Sampai saat ini sudah banyak perangkat lunak webGIS yang dihasilkan dan dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, baik pemerintah, universitas, maupun swasta. Rentang harganya pun cukup beragam, dari yang gratis sampai dengan yang senilai puluhan ribu dollar AS yang biasanya sesuai dengan kapabilitas perangkat lunak tersebut.

Salah satu contoh pemanfaatan webGIS oleh BPPT adalah yang dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dan Departemen Kehutanan, yaitu untuk penerapan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK). Dalam kegiatan ini, BPPT juga mendapatkan hibah berupa perangkat lunak GeoMedia Professional dan WebMap melalui program Open Interoperability Grant. Dalam kerja sama ini, komponen webGIS digunakan untuk menyebarluaskan peta indeks cuaca kebakaran, peta vegetasi, dan informasi spasial yang terkait lainnya melalui media Internet.

Untuk lingkup kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, setelah dilakukan pengolahan dan analisis citra remote sensing, yang dipadukan dengan spectral library dan hasil observasi lahan lainnya, termasuk status pertanaman dan distribusi pertumbuhan, maka langkah selanjutnya adalah menyampaikan hasil analisis tersebut kepada khalayak yang lebih luas melalui berbagai media. Salah satunya adalah media Internet dengan menggunakan webGIS

Berbagai Sumber daya perangkat Lunak untuk membangun webGIS dan daftar produk web mapping atau SIG yang bisa diintegrasikan dengan web adalah sebagai berikut :

1. ArcView
2. ArcGIS Server
3. ArcGIS
4. MapInfo
5. MapServer dan framework Chameleon. Klik di sini untuk download.
6. AltaMap Server
7. ArcIMS
8. ArcPad
9. ArcView IMS
10. AutoCAD Map 2000i
11. ER Mapper
12. EtakMap Web Server
13. Expedia
14. FreshMaps
15. Gena Server
16. GeoMedia Web Enterprise
17. GeoMedia Web Map
18. GIS+
19. GISDK
20. GlobeXplorer
21. iGPS-180
22. Image Web Server
23. iRUDOLPH
24. MapBlast!
25. MapGuide
26. MapMagic
27. MapObjects
28. MapObjects IMS
29. MapObjects LT
30. MapPoint 2000
31. MapQuest
32. MapServer
33. Maptitude for Redistricting
34. Maptitude for Redistricting
35. MapX
36. MapXsite
37. MapXtend
38. MapXtreme
39. MiSites
40. Mobile Internet Server
41. ModelServer Continuum
42. ModelServer Discovery
43. ModelServer Imager
44. OnSite
45. Powerline
46. RouteMap IMS
47. Smallword Internet Apllication Server
48. SPANS WebServer
49. Spatial Fusion
50. Spatial Object Managers
51. Spatial Web Brokers
52. SpatialDirect
53. SpatialWare
54. TerraServer
55. TransCAD

Perkembangan webGIS sekarang dapat kita lihat pada Situs Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. WebGIS digunakan untuk melihat daerah-daerah di Indonesia yang memiliki sumber daya mineral yang bermacam-macam. WebGIS tersebut menggunakan bahasa pemrograman JAVA pada menu-menunya. Dengan meng-klik menu-menunya, kita dapat melihat Sumber Daya Mineral (Logam, Nonlogam, Batubara) yang ada di Seluruh Indonesia.

Pelayanan yang bisa diterapkan dalam WebGIS adalah sebagai berikut (sumber PT. webGis Indonesia):

1. APLIKASI GIS DAN WEBGIS

Product Aplication :

weBGis SIMPOTENDA : Dengan aplikasi ini, keunggulan dan potensi daerah dengan mudah bisa diakses oleh masyarakat umum dan investor.
weBGis Marketing : weBGis Marketing dapat digunakan untuk analisa statistik, pemasaran produk,perencanaan penjualan dan bussiness intelligent yang disajikan dalam bentuk peta secara on-line.
weBGis News dan Information : weBGis News & Information merupakan aplikasi yang menyajikan informasi peta (geografis) dari berita yang disajikan dalam portal atau situs web secara on-line Digunakan sebagai pendukung aplikasi (middleware) berita atau informasi yang disajikan dalam situs atau portal yang terkait langsung ke pusat data (mediacenter) seperti situs berita, media centre, knowledge centre dan pusat pelayanan informasi.
weBGis on Google Maps : aplikasi ini bisa dimodifikasi sesuai dengan tema yang diinginkan oleh pengguna. dengan webgis on google, user lebih dulu mengetahui informasi peta secara detail.
Intelligence Tracking System (i-Ts) : aplikasi ini juga bisa dihubungkan dengan PDA yang merupakan sumber informasi lapangan tentang posisi dan data informasi yang akan disampaikan.

Customize Aplication :

* GIS Perencanaan Wilayah dan Kota
* GIS Inventarisasi Data Potensi Daerah
* GIS Analisis Kesesuaian Lahan
* GIS Studi Lingkungan

2. PEMBUATAN PETA

* Foto Udara
* Citra Satelit :
- Quickbird
- Ikonos
- SPOT
- Landsat
* Terestris (Survai Lapangan)
* Survai Peta Laut (Bathimetry)

3. APLIKASI E-GOVERNMENT

* Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG)
* Sistem Informasi Perkantoran (e-Office)
* Sistem Informasi Kependudukan
* Sistem Informasi Keuangan
* Sistem Informasi Perijinan Terpadu (SIMTAP)

4. APLIKASI HOMEPAGE DAN MULTIMEDIA

* Pembuatan Website dan Portal
* Pembangunan E-Commerce
* Profile Pemerintah Daerah
* Profile Company
* Media Interaktif / Touch Screen

5. Intelligence Vehicle Tracking System (i-VTS)

i-VTS adalah satu sistem yang memungkinkan seseorang atau perusahaan dapat mengontrol, memonitor dan mengikuti jejak kendaraan atau unit bergerak menggunakan sistem koordinat geografis (peta)

6. PELATIHAN

* Software WebGis : Mapserver
* Software GIS : ArcGIS (ESRI) dan Mapinfo
* Software Webbase : PHP dan Java Script
* Remote Sensing : Er-Mapper
* RDBMS : MySQL, PostGIS dan Oracle
* CISCO : CCNA & CCNP
* Multimedia Interaktif

Read More ..

Senin, 06 April 2009

Kartografi

Kartografi (atau pembuatan peta) adalah studi dan praktek membuat peta atau globe. Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer sudah merevolusionerkan kartografi. Banyal peta komersial yang bermutu sekarang dibuat dengan perangkat lunak pembuatan peta yang merupakan salah satu di antara tiga macam utama; CAD (desain berbatuan komputer), GIS (Sistem Informasi Geografis), dan perangkat lunak ilustrasi peta yang khusus.


Kartografi merupakan studi pembuatan peta, yang secara historis adalah upaya menggambarkan wajah geografis muka bumi. Saat ini, peta sudah tak hanya digunakan untuk keperluan navigasi atau tujuan-tujuan penelaahan geoposisi semata. Peta telah digunakan untuk berbagai keperluan yang salah satunya adalah untuk merepresentasikan data secara visual bahkan dapat pula berguna untuk upaya mencari informasi dan pola spasia

Data yang banyak, rumit dan saling terhubung satu sama lain seringkali menimbulkan kebingungan dan kesulitan dalam proses analisisnya. Khususnya data yang terkait dengan ruang spasial seperti peta. Untuk itu diperlukan upaya tranformasi data menjadi sebuah representasi sederhana agar dapat dipahami oleh banyak kalangan secara luas. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah teknik kartografi.

Contoh Kartogram perbandingan simpatisan partai Golkar dengan PDI Perjuangan pada tahun 2004.


Read More ..

Rabu, 01 April 2009

Gambaran Tugas Besar

Tugas besar kelompok saya nanti akan memberikan gambaran tentang daerah rawan terkena semburan lahar dari Gunung Semeru (Tentunya apabila meletus). Karena setelah peninjauan melalui Google Earth, terdapat belahan gunung yang menuju sungai yang tentunya apabila lahar tersebut mengalir lewat belahan tersebut, kemungkinan akan merusak lingkungan sungai dan mengganggu warga pinggiran sungai..

Selain akan membuat gambaran tentang daerah yang mungkin akan terkena lahar gunung Semeru, kami juga akan membuat daerah semburan gas panas dari kawah Semeru, apakah gas tersebut bisa mencapai daerah pemukiman warga.

Munkin hanya ini sementara gambaran tugas besar kelompok saya. Untuk hal-hal yang lebih detil, mungkin akan kami teliti seiring dengan berjalannya waktu..

Read More ..

Selasa, 17 Maret 2009

Judul Tugas Besar Saya

Tugas besar mata kuliah GIS yang akan saya buat adalah membuat peta daerah-daerah tujuan transmigrasi di Indonesia (umum). Daerah yang masih banyak terdapat lahan kosong, sedikit pemukiman dan banyak lapangan pekerjaan. Dan mungkin saya akan membuat daerah khususnya..

Read More ..

Fungsi dan kapan Legend Type digunakan..


1. Single Symbol : Single Symbol digunakan untuk menandakan sebuah tempat seperti kota, area, danau, dll. Single Symbol digunakan saat kita ingin memberikan sebuah tanda pada peta, berupa tanda kota, sungai, area, dll.


2. Graduated Color : Graduated Color digunakan untuk membedakan berbagai macam klasifikasi pada peta dengan menggunakan warna. Graduated Color dapat digunakan untuk membedakan klasifikasi Populasi, jenis kelamin, umur, status warga, dll. Simbol Graduated Color terdiri dari bermacam warna. Macam warna tersebutlah yang akan membedakan klasifikasi-klasifikasi di atas. Sebagai contoh, untuk Populasi kurang dari 10.000 simbolnya berwarna cerah, sedangkan untuk populasi yang lebih dari 10.000 simbolnya berwarna gelap. Dengan opsi "Normalize by" yang ada pada Graduated Color, kita bisa mempersempit pengklasifikasian dengan mengkhususkan untuk menyeleksi hal-hal tertentu. Contohnya kita bisa mencari jumlah populasi pada suatu area yang hanya berjenis kelamin pria. Graduated Color digunakan saat kita ingin membedakan klasifikasi-klasifikasi suatu dareah dengan menggunakan warna.


3. Graduated Symbol : Graduated Symbol digunakan untuk membedakan berbagai macam klasifikasi pada peta dengan menggunakan ukuran symbol. Hampir sama dengan Graduated Color, Graduated Symbol dapat digunakan untuk membedakan klasifikasi Populasi, jenis kelamin, umur, status warga, dll. Simbol Graduated Color terdiri dari bermacam ukuran symbol, dan tentunya berwarna sama. Dari simbol yang berukuran kecil, hingga simbol yang berukuran besar. Beda ukuran simbol tersebutlah yang akan membedakan klasifikasi-klasifikasi di atas. Sebagai contoh, untuk Populasi kurang dari 10.000 simbolnya berukuran kecil, sedangkan untuk populasi yang lebih dari 10.000 simbolnya berukuran besar. Fungsi dari opsi "Normalize by" yang ada pada Graduated Symbol sama dengan opsi "Normalize by" pada Graduated Color. Graduated Color digunakan saat kita ingin membedakan klasifikasi-klasifikasi suatu dareah dengan menggunakan ukuran symbol.


4. Unique Value : Unique Value digunakan untuk memberikan simbol pada value-value yang unuk yang akan ditampilkan pada peta. Unique Value menggunakan warna untuk membedakan jenis-jenis value pada peta tersebut. Unique Value terdiri dari macam-macam value yang unik, seperti nama kota, perbedaan umur (umur di bawah 30, atau umur di atas 30), status sosial (menika atau lajang), warga berkulit hitam atau berkulit putih, dll. Unique digunakan untuk memberikan simbol untuk hal-hal yang unik dengan menggunakan warna sebagai pembedanya.


5. Dot : Dot digunakan untuk memberikan gambaran pada peta untuk klasifikasi-klasifikasi tertentu dengan simbol dan background warna yang dapat kita tentukan sendiri. Dengan opsi "Density" dan "Normalize by" pada Dot, kita dapat menentukan klasifikasi yang akan kita tampilkan. Seperti populasi, jenis kelamin, umur dan juga dapat kita khususkan penyeleksian untuk menampilkan simbol apa saja pada peta.


6. Chart : Chart digunakan untuk memberikan gamabaran berupa grafik. Terdapat 2 jenis grafik, grafik balok dan grafik diagram. Pada Chart kita dapat menentukan klasifikasi yang ingin kita tampilkan. Contohnya kita tampilkan populasi dan jumlah warga berjenis kelamin pria pada suatu daerah. Maka pada peta akan muncul grafik dimana populasi dan berjenis kelamin pria, sehingga kita bisa melihat di daerah mana terdapat populasi dan warga berjenis kelamin pria paling sedikit atau terbanyak. Chart digunakan untuk memberikan gambaran berupa grafik pada peta seseuai klasifikasi yang telah kita tentukan.



Read More ..

Fungsi dan Kapan Kita Menggunakan Legend Type pada ArcView

Fungsi dan kapan legend type digunakan..

1. Single Symbol : Single Symbol digunakan untuk menandakan sebuah tempat seperti kota, area, danau, dll. Single Symbol digunakan saat kita ingin memberikan sebuah tanda pada peta, berupa tanda kota, sungai, area, dll.





Read More ..

Skala Nominal dan Skala Ordinal

Skala Nominal
Skala nominal adalah skala mengelompokkan obyek atau peristiwa dalam berbentuk kategori. Skala nominal diperoleh dari pengukuran nominal yaitu suatu proses mengklasifikasian obyek-obyek yang berbeda kedalam kategori-kategori berdasarkan beberapa karakteristik tertentu.
Karakteristik data nominal adalah
1. Kategori data bersifat mutually eksklusif (setiap obyek hanya memiliki satu kategori)
2. Kategori data tidak disusun secara logis
Skala nominal digunakan saat kita ingim mengelompokkan obyek atau peristiwa dalam bentuk kategori.

Skala Ordinal
Skala ordinal adalah jenis skala yang menunjukkan tingkat. Skala ini biasanya dipergunakan dalam menentukan ranking seseorang dibandingkan dengan yang lain. misalnya ranking siswa dikelas dibuat dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Ranking pertama dan kedua tidak memiliki jarak rentangan yang sama dengan rankin kedua dan ketiga. Contoh lain skala ordinal adalah nilai mahasiswa dalam bentuk huruf, A, B, C, D dan E. skala ordinal memiliki karakteristik:
1. Kategori data bersifat mutually eksklusif (setiap obyek hanya memiliki satu kategori)
2. Kategori data tidak disusun secara logis
3. Kategori data disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki

Read More ..

Selasa, 10 Maret 2009

Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta

Sistem Koordinat 2 Dimensi

Koordinat Kartesian
Sistem koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem koordinat yang terdiri dari dua salib sumbu yang saling tegak lurus, biasanya sumbu X dan Y, seperti digambarkan pada gambar di bawah ini.
Jika dilihat dari gambar diatas, koordinat P mempunyai jarak pada sumbu X yang disebut absis sebesar 3 dan mempunyai jarak pada sumbu Y yang disebut ordinat sebesar 5. Sedangkan d merupakan jarak dari pusat sumbu koordinat (O) ke titik P. Nilai d dapat dihitung dengan persamaan :
d=vx2+y2
Jika d merupakan jarak antara dua titik, secara umum d dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :
d=v(xj - xi)2+(yj - yi)2
dimana i dan j menunjukkan nama titik.


Dari gambar di atas diperoleh bahwa, dAB=v(xB - xA)2 + (yB - yB)2 = v(5-1)2+(1-4)2=5

Koordinat Polar
Dalam koordinat polar, koordinat suatu titik didefinisikan fungsi dari arah dan jarak dari titik ikatnya. Selanjutnya dapat dijelaskan pada gambar berikut ini.

Jika O merupakan titik pusat koordinat dan garis OX merupakan sumbu axis polar, maka titik P dapat ditentukan koordinatnya dalam sistem koordinat polar berdasarkan sudut vektor (?) dan radius vektor (r) atau (garis OP) yaitu P (r, ?). Sudut vektor (?) bernilai positif jika mempunyai arah berlawanan dengan arah putaran jarum jam, sedangkan bernilai negatif jika searah dengan putaran jarum jam.

Sistem Koodinat 3 Dimensi
Koordinat Kartesian
Sistem Koordinat Kartesian 3 Dimensi, pada prinsipnya sama dengan sistem koordinat kartesian 2 Dimensi, hanya menambahkan satu sumbu lagi yaitu sumbu Z, yang ketiganya saling tegak lurus, seperti yang terlihat pada gambar.

Titik O merupakan titik pusat dari ketiga sumbu koordinat X, Y, dan Z. Sedangkan titik P didefinisikan dengan P (x, y, z). Penggunaan sistem koordinat kartesian 3 Dimensi banyak digunakan dalam pengukuran menggunakan sistem GPS.

Sistem Koordinat Bola
Posisi suatu titik dalam ruang, selain didefinisikan dengan sistem kartesian 3 Dimensi, dapat juga didefinisikan dalam sistem koordinat bola (pronsip dasarnya sama dengan koordinat polar, yaitu sudut dan jarak).

Pada gambar, koordinat titik P didefinisikan dengan nilai P (r, f, ?). Jika kita cermati, koordinat ini sama halnya dengan koordinat lintang dan bujur yang sering digunakan dalam globe, atau peta, atau lainnya.

Terdapat hubungan anatar sistem koordinat bola dan sistem koordinat kartesian 3 dimensi, seperti ditunjukan dalam persamaan matematis berikut ini :
x=r.cosf.cos?, y=r.cosf.sin?, z=r.sinf

Sistem Koordinat Ellipsoida
Untuk pendefinisian bentuk bumi sangatlah susah. Bentuk bumi dikenal sebagai geoid. Geoid didekati oleh permukaan muka laut rata-rata. Untuk mempermudah hitungan bentuk bumi, digunakan suatu model matematik yang disebut ellipsoida yaitu ellips yang putar.

Dalam pengukuran geodesi secara umum, dikembangkan hubungan antara sistem koordinat kartesian 3 Dimensi dengan sistem koordinat Ellipsoids.


Proyeksi Peta
Proyeksi Peta adalah prosedur matematis yang memungkinkan hasil pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi fisis bisa digambarkan diatas bidang datar (peta).
Karena permukaan bumi fisis tidak teratur maka akan sulit untuk melakukan perhitungan-perhitungan langsung dari pengukuran. Untuk itu diperlukan pendekatan secara matematis
(model) dari bumi fisis tersebut. Model matematis bumi yang digunakan adalah ellipsoid putaran dengan besaran-besaran tertentu. Maka secara matematis proyeksi peta dilakukan dari permukaan ellipsoid putaran ke permukaan bidang datar.

Macam-macam proyeksi peta
1. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan
a. Proyeksi Ekuivalen adalah luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi setelah dikalikan skala.
b. Proyeksi Konform artinya bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan bentuk aslinya.
c. Proyeksi Ekuidistan artinya jarak-jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi setelah dikalikan skala.
2. Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetris
a. Proyeksi Normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.
b. Proyeksi Miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
c. Proyeksi Transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga Proyeksi ekuatorial.
3. Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan
a. Proyeksi Azimuthal. Bidang proyeksi yang digunakan adalah bidang datar. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah garis yang melalui pusat bumi dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi.
b. Proyeksi Kerucut (Conic). Bidang proyeksi yang digunakan adalah kerucut. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari kerucut yang melalui pusat bumi.
c. Proyeksi Silinder (Cylindrical). Bidang proyeksi yang digunakan adalah silinder. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari silinder yang melalui pusat bumi.

Menurut posisi sumbu simetri bidang proyeksi yang digunakan, jenis proyeksi peta adalah:
1. Proyeksi Normal (Polar). Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bumi
2. Proyeksi Miring (Oblique). Sumbu simetri bidang proyeksi membentuk sudut terhadap sumbu bumi
3. Proyeksi Transversal (Equatorial). Sumbu simetri bidang proyeksi tegak lurus terhadap sumbu bumi.

Menurut posisi sumbu simetri bidang proyeksi yang digunakan, jenis proyeksi peta adalah:
1. Proyeksi Normal (Polar). Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bumi
2. Proyeksi Miring (Oblique). Sumbu simetri bidang proyeksi membentuk sudut terhadap sumbu bumi
3. Proyeksi Transversal (Equatorial). Sumbu simetri bidang proyeksi tegak lurus terhadap sumbu bumi.

Proyeksi Peta yang umum dipakai di Indonesia adalah Proyeksi Polyeder dan Proyeksi Tranverse Mercator.

Read More ..

Mengakses Citra dari satelit NOAA

Beberapa fungsi dari piranti lunak NOAA adalah untuk menampilkan, memproses dan menginterpretasikan citra NOAA sehingga menghasilkan koordinat titik api, mengexport dan mengimport citra NOAA, serta untuk melakukan perencanaan dan memperbaharui data orbit satelit serta untuk mengkalibrasikan antena.

Untuk memulai menggunakan piranti lunak NOAA, dapat dilakukan dengan hal seperti biasanya yaitu dengan mengklik tombol Start --> Programs --> NOAA. Pada menu NOAA ini mempunyai beberapa pilihan sub-menu yang salah satunya adalah orbit plan.


Perencanaan Orbit (Orbit Plan)
Menu orbit plan adalah menu yang berfungsi dalam melaksanakan rencana penangkapan data satelit NOAA yang melintas pada suatu area. Rencana penangkapan data satelit ini bisa dilakukan sampai beberapa hari kedepan dan rencana penagkapan tersebut akan tersimpan pada menu orbit plan.
Menu orbit plan terdiri dari beberapa sub-menu seperti Orbit, region, view dan Help. Pada sub-menu orbit dapat dilakukan rencana penagkapan yang pertama (first), rencana penangkapan selanjutnya (next) atau rencana penangkapan sebelumnya (previous) dan menyimpan rencana penagkapan (save). Untuk mengaktipkan sub-menu ini, bisa juga dilakukan dengan mengklik beberapa tombol seperti yang digambarkan pada gambar 2 dibagian bawah, atau dengan cara yang lain seperti menekan tuts pada keyboard secara bersamaan misalnya Ctrl+F (first), Ctrl+N (next), Ctrl+P (previous) dan Ctrl+S (save). Sub-menu region adalah untuk menentukan luasan area yang akan dipantau, batasan area pantauan digambarkan dengan dua garis kuning diantara sedangkan luasan area yang dapat dipantau digambarkan dengan kotak yang berwarna merah seperti yang ditunjukkan pada gambar 2 dibagian bawah. Untuk memperbesar area pemantauan bisa dilakukan dengan menekan tuts pada keyboard seperti Ctrl + X (untuk memperbesar area kearah Gambar 2. Tampilan menu Orbit Plan. 25 horizontal atau sumbu X) dan Ctrl + Y (untuk memperbesar area kearah vertikal atau sumbu Y).

Sub-menu view adalah sub-menu yang menampilkan informasi tentang data satelit tersebut, sedangkan sub-menu help adalah sub-menu yang menampilkan informasi yang berkaitan dengan orbit plan. Pada menu help terdapat sub-menu yang digunakan untuk melihat umur dari data orbit satelit yang digunakan. Umur dari data satelit yang digunakan akan berpengaruh pada citra yang akan ditangkap, semakin baru data orbit yang digunakan akan memberikan hasil yang baik sehingga akan lebih memudahkan dalam geokoreksi citra atau memudahkan proses Map move. Umur dari data orbit satelit yang direkomendasikan adalah kurang dari 14 hari atau sebelum dua minggu.

Melihat Ulang Rencana Orbit (Orbit Review)
Fungsi dari menu orbit review adalah untuk melihat ulang rencana penangkapan data satelit yang telah tersimpan. Menu orbit review juga mempunyai fasilitas untuk menghapus rencana penangkapan data citra satelit.

Menu orbit Review terdiri dari beberapa sub-menu seperti review, aerial, view dan help. Pada sub-menu review bisa digunakan untuk melihat hasil rencana penangkapan data citra satelit yang telah tersimpan dalam program orbit plan (Planned orbit), untuk melihat hasil data citra yang telah berhasil di tangkap (Successful Capture) sedangkan untuk melihat hasil data yang gagal ditangkap dengan menggunakan Failed Capture.

Untuk mengaktikan ketiga sub-menu ini bisa dilakukan dengan mengklik tombol yang berada di bawah menu review atau dengan menggunakan tuts pada keyboard seperti untuk melihat planned orbit (Ctrl+P), untuk melihat Succselfull Orbit (Ctrl+S) sedangkan untuk melihat Failed orbit (Ctrl+F).
Sub-menu aerial adalah untuk melihat arah pergerakan antena sesuai dengan arah pada saat satelit melitas. Untuk dapat mengaktifkan sub-menu ini bisa dilakukan dengan mengklik tombol yang berada dibawah sub-menu aerial seperti pada gambar 3 atau dengan mengklik pada menu aerial.

Sub-menu view adalah sub-menu yang menampilkan informasi tentang data satelit tersebut, sedangkan sub-menu help adalah sub-menu yang menampilkan informasi yang berkaitan dengan orbit review.

Mengkalibrasi Antena
Fungsi dari menu kalibrasi ini adalah untuk menentukan letak antena pada posisi yang benar pada elevasi maupun azimuthnya. Letak posisi ini akan berpengaruh pada penangkapan citra, apabila posisi antena tidak berada pada posisi yang tepat maka sinyal dari satelit akan sulit ditangkap dan hal ini akan mengakibatkan data citra satelit tidak berhasil didapatkan atau gagal ditangkap. Beberapa menu calibration adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Untuk menentukan posisi antena agar berada pada posisi elevasi yang tepat maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu elevasi akan mengalami masalah apabila nilai yang digunakan kurang dari 5°, hal ini akan mengakibatkan adanya sinyal yang buruk. Sebaiknya nilai elevasi agar tidak menggunakan nilai diatas 170° karena akan berpengaruh pada piranti lunak yang berfungsi sebagai penggerak motor antenna yang menyebabkan kerusakan. Posisi nilai elavasi untuk 90° sebaiknya menggunakan nilai 2048 yang merupakan nilai tengah dari kisaran nilai untuk elevasi (0-4095). Hal ini seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Sedangkan untuk menentukan posisi azimuth, hal yang harus di perhatikan adalah nilai untuk east sebaiknya digunakan nilai 2048 yang merupakan nilai tengah dari kisaran nilai untuk azimuth (0-4095). Hal ini seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Read More ..

Tujuan saya belajar GIS

Tujuan saya belajar GIS adalah, untuk menambah pengetahuan saya dalam bidang Geographic Information System. Karena pengaplikasian GIS sangat beragam. Dengan menguasai GIS, saya akan mengimplementasikannya dalam banyak hal..

Untuk saat ini sebagai tugas besar saya, mungkian saya akan membuat aplikasi GIS untuk laporan kecelakaan berdasarkan struktur jalan daerah Batu, Ngantang dan sekitarnya, yang notabenenya mempunyai jalan berliku dan sangat rentan kecelakaan..

Untuk sementara ini yang saya pikirkan. Mungkin dengan semakin saya mengenal GIS, ide tentang tugas besar yang baru akan muncul..

Mohon bimbingan dan arahannya ya Pak..^_^

Read More ..